link menu

Saturday, January 25, 2014

MID (Meanigful Instructionnal Designn)

A. Pengertian model pembelajaran MID ( Meaningful Instructional Design )

Meaningful learning merupakan strategi dasar dari pembelajaran konstruktivistik, Ausubel menjelaskan meaningful-learning bahwa manusia ingin mengetahui keadaan sekelilingnya, apakah lingkungan sosial, lingkungan alam, bahkan lingkungan spiritual. Untuk menjawab itu semua pertama manusia harus menggunakan panca indera. Ketika manusia mengamati peristiwa sosial dengan pancainderanya, bagaimana ia bisa memastikan bahwa apa yang diterima adalah sama seperti peristiwa yang sebenarnya? Biasanya apa yang terlihat (sight) belum tentu sama dengan apa yang diterimanya (perceived), pembentukan pengetahuan melibatkan interpretasi manusia atas peristiwa tersebut. Sebelum peristiwa tersebut menjadi pengetahuannya, dia harus melewati lapisan yang disebut “interpretasi”. Inilah yang disebut meaningful-learning. Dalam proses belajarnya mengutamakan kebermaknaan agar peserta didik mudah mengingat kembali materi-materi yang telah di sampaikan oleh guru ataupun materi yang baru disampaikan.

Untukmu yang Mengharamkan Kata “Jangan”, Adakah Engkau Telah Melupakan Kitabmu?


Saya dapat artikel dari salah satu situs web, saya coba share disini. Semoga bermanfaat. 
Selamat membaca..

"Al-Qur’an itu kuno, Bu, konservatif, out of dated!. Kita telah lama hidup dalam nuansa humanis, tetapi Al-Qur’an masih menggunakan pemaksaan atas aturan tertentu yang diinginkan Tuhan dengan rupa perintah dan larangan di saat riset membuktikan kalau pemberian motivasi dan pilihan itu lebih baik. Al-Qur’an masih memakai ratusan kata ‘jangan’ di saat para psikolog dan pakar parenting telah lama meninggalkannya. Apakah Tuhan tidak paham kalau penggunaan negasi yang kasar itu dapat memicu agresifitas anak-anak, perasaan divonis, dan tertutupnya jalur dialog?" Katanya sambil duduk di atas sofa dan kakinya diangkat ke atas meja.

Friday, January 24, 2014

Waktu dan Kehadirannya

Akhir-akhir ini saya banyak merenungkan makna waktu setelah saya membaca buku yang berjudul “The Road to Happiness” Karya Pak Sambas, dengan nama lengkap Prof. Emeritus Dr. M. Sambas Wiradisuria, Sp. A(K). Beliau orang keren yang lahir di bumi pasundan Garut.

Saya belum baca sampai beres, namun dalam buku tersebut menerangkan perihal waktu yaitu satu makhuk yang sering kita tidak menyadari kehadirannya. Menarik sekali. Sekarang kita sedikit berkenalan dengan waktu.

Waktu, dengan waktu kita bisa sukses meraih cita-cita dan begitupun sebaliknya dengan waktu pula tidak sedikit yang gagal dan hancur. Sedemikian besarnya peranan waktu, sehingga Allah SWT seringkali berfirman dengan sumpah yang mengatasnamakan waktu.

Ada kutipan menarik dari Malik bin nabi: “Waktu adalah sungai yang mengalir keseluruh penjuru sejak dahulu kala melintasi pulau., kota dan desa, membangkitkan semangat atau meninabobokan manusia. Ia diam seribu bahasa, sampai-sampai manusia sering tidak menyadari kehadiran waktu dan melupakan nilainya, walaupun segala sesuatu selain Tuhan tidak akan mampu melepaskan diri darinya” 

Abu Bakar dan Umar Berlomba Dalam Kebaikan

Pada masa Khulafaur Rasyidin radhiallahu ‘anhum, para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para tabi’in berlomba-lomba berbuat kebaikan dengan membantu orang yang membutuhkan dan menolong orang yang teraniaya. Abu Bakar ash-Shiddiq dan Umar bin Khattabradhiallahu ‘anhuma termasuk orang yang gigih bersaing di dalam amal kebaikan yang mulia ini, yang pelakunya mendapatkan kebaikan besar di dunia dan banyak pahala di akhirat.

Ada sebuah kisah yang terjadi pada masa Abu Bakar ash-Shiddiq radhiallahu ‘anhu. Pada saat itu Umar mengawasi apa yang dilakukan oleh Abu Bakar. Lalu dia melakukan dua kali lipatnya sehingga dia mendapatkan kebaikan dan berbuat lebih dari Abu Bakar dalam hal kebaikan.

Suatu hari, Umar mengawasi Abu Bakar di waktu fajar. Sesuatu telah menarik perhatian Umar. Saat itu Abu Bakar pergi ke pinggiran kota Madinah setelah shalat subuh. Abu Bakar mendatangi sebuah gubuk kecil beberapa saat, lalu dia pulang kembali ke rumahnya. Umar tidak mengetahui apa yang ada di dalam gubuk itu dan apa yang dilakukan Abu Bakar di sana. Umar mengetahui segala kebaikan yang dilakukan Abu Bakar kecuali rahasia urusan gubuk tersebut.

Thursday, January 23, 2014

Kemanakah tujuan Anda?

Wahai hamba Allah swt.

Kemanakah tujuan Anda?


Tuesday, January 21, 2014

Paham Kami

Saya menuliskan apa yang telah saya baca dari buku salinan yang didapat dari seorang kawan, hanya satu judul. "Paham Kami" itulah judulnya. Ketika awal membaca judulnya saja, saya sudah merasa tertarik.

Paham kami, dengan diiringi tagline-nya "Kami memahami islam secara utuh sebagaimana pemahaman para ulama terpercaya yang mengikuti sunnah Nabi saw. dan Sunnah Khulafaur Rasyidin Al-Mahyidin Radhiyallahu 'anhum". Menarik untuk dibaca.

Muslim saat ini, ia seperti kehilangan arah, tidak bangga lagi dengan kemuslimannya. Betapa merindu kembali sebuah ucapan "kami muslim" itu cukup mewakili bahwa kita memahami islam secara utuh dan menyeluruh. 

Barang kali saja "muslim" sudah tidak asing lagi bagi kita, ada berbagai muslim saat ini (lho) iya memang nyata. Ada banyak muslim saat ini, ada  muslim sosialis, ada muslim moderat ada muslim leberalis dan sebagainya bahkan ada juga muslim yang ia tidak menyukai sebagian hukum islam, atau ia tidak menyukai dengan dakwah.

Kadang aneh sekali, bukan?

Kadang aneh sekali, bukan? Kita merasa cemburu atas seseorang yang bahkan milik kita juga bukan?


Kita merasa sebal atas seseorang yang kita kenal pun tidak.


Darwis Tere Liye






Saturday, January 18, 2014

Malam

Jangan tanya apa alasanku mencintaimu | aku tak punya alasan untuk tidak mencintaimu

keheningan untuk merenung, ketenangan untuk berlindung, keteguhan untuk mendukung | itu dimiliki malam bukan siang, itu yang engkau miliki..

karena siang telah melelahkan, saat terik sudah menyakitkan | selimuti aku dengan perhatian, alihkan mataku dari kebutaan

malam tetaplah disisiku, janganlah lekas berlalu | malam tetaplah bersamaku, temani aku mengadu

malam tahukah engaku kita tak begitu berbeda dalam tenggat | kita diawali dengan shalat dan diakhiri pula dengan shalat

I miss you so much teh Rani

Juli 2006 saya mulai tinggal di kota Garut. Bermula diterimanya saya di salah satu sekolah negeri di kota Garut, SMK Negeri 1 Garut. Saya tinggal bersama kaka sepupu saya,  karena pelantaranyalah saya  mengenal kawan-kawan yang sangat luar biasa dalam hidup saya. Ada yang ingin saya ceritakan, tentang dia, tentang persahabatan itu. Dialah perempuan cantik yang sampai saat ini selalu kurindukan. Rani Andriani, saat itu  ia sedang menduduki bangku sekolah SMA kelas 3 di salah satu sekolah negeri di kota Garut. Ini lah awal mula saya mengenalnya. Ia tinggal serumah bersama kami saat itu. Singakat hanya 1 tahun saya bersamanya. Waktu yang singkat itu telah memberi arti seakan separuh hidupku kuhabiskan dengannya, mungkin inilah yang dinamakan kenikmatan dalam persahabatan. Sosok wanita cantik, nan sholehah, ia periang dan selalu membantu. Ia yang mengenalkanku berislam, ia yang setiap malam sebelum tidur selalu menceritakan kisah-kisah keteladan seorang pejuang islam, ia yang mengajariku wajibnya berjilbab, ia yang selalu mendengarkan segala ceritaku, ia yang selalu membuatku tertawa, pun ia yang selalu membuatku menangis ia yang takkan pernah tergantikan. Sungguh merindunya. Merindu untuk memanggilmu "Teh Rani". 

Thursday, January 16, 2014

Kisah Utsman bin Affan

Utsman bin Affan
-Utsman bin Affan dan Cahaya Pertama,
1. Utsman bin Affan saat sebelum Islam hadir padanya pun sangat dikenal sebagai pribadi yang sangat menarik hati
2. berasal keluarga yang terpandang, harta melimpah ruah, kulitnya yang lembut, serta ketampanan wajahnya menjadi daya pikat tersendiri
3. terlebih, dibalik itu semua bahwa seluruh kaum Quraisy sangat mencintainya | cinta kaum Quraisy kepada Utsman adalah cinta yang tulus
4. bahkan jika ibu-ibu Quraisy jika hendak bernyanyi di depan anak-anak mereka untuk menyenangkan hati anak-anak mereka dengan lirik
5. “aku mencintaimu dan ar-Rahman dengan cinta Quraisy kepada Utsman” | nyanyian yang akan menghibur anak-anak Quraisy saat itu
6. atau dendang bagi si bayi “aku mencintaimu wahai bayiku demi Tuhan, sungguh aku mencintainya laksana cinta orang2 Quraisy kepada utsman”