link menu

Monday, September 16, 2013

Surat ke-61 ayat 10-11

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan rasulNya serta berjihad dijalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu, jika kamu mengetahuinya” QS.61:10-11

Ada sesuatu yang tersirat yang saya temukakan dalam ayat ini, ayat Al-qur’an ini merupakan salah satu ayat yang pertama kali saya kenali semenjak saya baligh.  Ada sesuatu yang menarik dalam ayat ini, As-saff ayat 10, karena disana ada sebuah kalimat pertanyaan langsung dari Tuhan. Dan berikut ada jawabannya di ayat 11 nya. Maha suci Allah yang dengan kekuasaanNya, saya mampu membaca dan menemukannya . Disini saya temukan ada sebuah kontak langsung antara saya dengan Tuhan. Seperti sebuah pertanyaan retorika, yang tak perlu dijawab, karena sudah pasti ada jawabannya. Saya yakin setiap orang  baligh jika ditanya “Mau selamat dari azab?”, jawabnya pasti “ya”. Namun saya tidak yakin semua orang bisa melakukan syarat untuk  selamat tersebut, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa. Keimanan saya telah menghantarkan saya untuk meyakini kebenaran ayat ini, syarat selamat disini tak semudah mengucapkannya, perlu sebuah kondisi dimana ada sebuah perjuangan yang berujung pada sebuah pengorbanan, dan berikutnya sangat menuntut kita untuk memilih. Syarat jalan ini memang tak selancar jalan tol, “Mendaki lagi sukar” ini sebuah kalimat yang cocok untuk menggambarkan jalan syarat selamat itu. Namun berbahagialah bagi para pejuang yang telah memilih untuk hidup selamat. Perjalanan ini memang sukar namun percayalah, ini adalah sebuah kepastian. Selamat berjuang!!!


Saturday, September 14, 2013

Episode SMP Negeri 2 Bungbulang

September tahun ini, saya sedang melaksanakan PPL di salah satu SMP Negeri di Bandung, tepatnya SMPN 12 Bandung. Tetiba merindu masa-masa SMP sesaat ketika melaksanakan upacara bendera. Ritual yang sudah sangat lama tidak dilaksanakan, sedikit terharu juga sih  saat  3 orang anak di depan menaikan bendera merah putih yang diiringi instrument lagu Indonesia Raya. Dulu saya yang di depan sana, biasanya saya berada di posisi tengah pembawa bendera merah putih tersebut.

Dulu saya senang sekali kalau ditunjuk menjadi petugas upacara bendera, semangat nasionalisme saya saat itu tinggi sekali. Jadi mau sedikit cerita pengalaman saya saat di SMP.
SMPN 2 Bungbulang

Sunday, September 8, 2013

Pada Setiap Takdir Yang Menerpa

Ada banyak hal yang tak kita sukai justru hadir menyapa hidup kita. Menjadi bagian takdir yang tak bisa kita hindari, ridha atau tidak ridha. Dan memang demikian adanya. Ia tak kan pernah menanyakan pada kita tentang kesediaan, kesiapan dan keikhlasan menjalaninya. Ia bisa hadir pada kehidupan kita kapan saja. Dan menjadi hal sulit dan menyulitkan ketika harus dijalani dengan ”ruh” keterpaksaaan.

Hidup, adalah rangkaian demi rangkaian episode yang telah diskenariokan. Diatur sedemikian rupa dengan komposisi perhitungan dan pertimbangan yang sangat teramat tepat. Dan kita manusia, yang menjadi komponen utama dari hidup, telah dipilih olehNYA dalam amanah yang luar biasa. Keluarbiasaan yang Allah sendiri, sang pemilik kehidupan, menggambarkannya pada gunung dalam ketidak-sanggupan menerima. Ya, amanah sebagai khalifah fil ard.