link menu

Tuesday, June 26, 2012

Diantara Kediantaraan Dua Rasa


Tuhan,,
Engkaulah yang menguasai hati setiap manusia,,
Engkau anugrahkan berbagai rasa di dalamnya..

Rasa yang begitu menyiksa saat inipun Engkau hadirkan dalam hatiku,,,
Rasa yang harusnya ku syukuri, namun ku takuti,,,

Rasa takutku menduakanMu, selalu hadir menjelma setiap saat kurasakan rasa itu,,
Takut,, sungguh aku takut,,

Tuhan sungguh diri ini tak berdaya,,
Saat ku inginkan sebuah kata Tidak, namun tak bisa..
Engkaulah pelindungku,,
Lindungi diri ini dari rasa cinta berlebih kepada makhluk,,
Sungguh tak ingin ku duakanMu..

Jika dengan menghilang ku dapat menghapuskan rasa itu,
sungguh ku akan menghilang,,
UntukMu,,,
Panorama, 26 Juni 2012

Monday, June 25, 2012

Mengapa masih mau menikah?

Pernikahan adalah sebuah kata yang menarik untuk dibahas bagi sebagian dan bahkan kebanyakan orang. Setiap orang pasti pernah mendengar kata nikah...
Nah apa itu nikah??
Hayoo tahu enggak?? ^__^?
Saya mendefinisikan bahwa nikah itu adalah sebuah komitmen (halal) bersatunya seorang laki-laki dan perempuan(simpelnya).
Apa yang menariknya dari sebuah pernikahan, kenapa mau menikah??
"Rame, kayanya seru kalau udah nikah"
"Ada teman yang setia setiap saat"(Macam Rexona saja,, upppsss,,, #no iklan)
"Bisa manja-manjaan"
"Ya mau aja"

Berbagai pernyataan terlontar saat di tanya mengapa mau menikah,,,ohhoo saya jawab apa ya kira-kira ?? :P
Nanti dibahas di bawah... ^__^

Hmmm,,,
Saya jadi kepikiran tuhh sama pertanyaan teman saya, saat membahas tentang pernikahan di salah satu forum diskusi, katanya begini "Mengapa masih saja ada orang yang mau menikah, padahal tanggungan orang yang sudah menikah itu lebih gede, kadang di awal terlihat senang namun setelah lama terlihat suramm,,"(Hampir kaya gitu lah pertanyaannya)
Nahlooo,,,gimana tuhh ??? :D

Yoha yoohaa,,, saya punya jawaban tersendiri kayanya untuk pertanyaan itu.. :P
ini nih,,,
Sebenarnya ketika seseorang sudah berkomitmen, intinya dia siap menerima berbagai konsekuensi. dan kembali kepada niatan awal kita menikah,, hoho...
Untuk apa menikah??
jika jawabannya hanya seperti yang tertera di atas, saya yakin deh pasti akan mengalami masa masa dimana masa yang disebutkan tadi, yakni masa suram , bahkan bisa sampai mengalami masa yang disebut menyeramkan,,, Hue,, Hue...Naudzubillah ya... :D
Nah bagaimana menyikapi hal tersebut, apa yang harus kita lakukan???
Dan beri alasan mengapa masih mau menikahh...

Ini jawaban saya ya,, tergantung kau mau sepakat dengan saya  atau tidak ..
(Kalo sepakat langsung hubungi dan bertemu dengan saya) :D
Pernah dengar ini nggak??

"Siapa yang menikah maka ia telah sempurna setengah keimanannya, maka takutlah kepada Allah terhadap setengah sisanya " (HR. At-Tabrani)


Bagaimana tidak bahagia ya, ketika kita menggenapkan separuh Dien-Nya.

Identiknya pernikahan selalu berkaitan erat dengan cinta,,,, Wooo.....
Nah berikutnya Apakah mencintai dulu kemudian menikah, ataukah menikah untuk saling mencintai? terserah kau menginterpretasikannya. Memang yang kebanyakan terjadi adalah menikah karna terlanjur cinta. Tapi tergolong sedikit yang menikah, baru kemudian mencintai. Namun menikah karna Allah, itulah niat yang utama untuk merintis sebuah bangunan rumah tangga dalam suatu pernikahan. 

Awalnya saya memang sedikit bingung dengan istilah "menikah karna Allah" ini. Juga seperti apakah makna mencintai seseorang karena Allah.
Namun sekarang sepertinya agak mengerti sedikit,,, :D

Menikah karena Allah,, 
pernah dengar kalimat ini???
"Sesungguhnya aku mencintaimu karena agama yang ada padamu, dan jikalau agama itu hilang daripadamu,, maka hilanglah cintaku padamu " (Beuuhhh Guee Bangeeddd,,, :P)
Tidak jauh  yang seperti ini lah yang dikatakan menikah karena Allah,, 

Pernikahan bagi saya adalah sebuah media,,
Media yang telah Allah berikan  kepada kita, yang karenanya banyak keutamaan dan ladang pahala yang bisa kita lakukan. sepakat tidak???
(sekali lagi kalo sepakat langsung hubungi dan bertemu dengan saya) :D

Esensi dari pernikahan itu sendiri menurutku juga nihhh,,, adalah bagaimana menyatukan dua insan(Ikhwan dan akhwat) yang kemudian dengannya mempunyai tujuan yang sama, melahirkan generasi-generasi unggul, anak yang sholeh dan sholehah yang bermanfaat bagi dienNya. Itulah yang disebut menikah karena Allah.

Sehingga inilah jawaban saya, atas pertanyaan "Mengapa masih mau menikah?"

Ini bukan cincin pernikahan ataupun pertunangan :P
Karena saya normal hueheuu..... :P
Saya mau menikah karena Allah
dan mau mencintai  pasangan saya karena Allah ..
Berikutnya semua perkara apapun di dalamnya, semata mata karena Allah :*

Wednesday, June 6, 2012

Indahnya Cinta Karena Allah

Cinta itu adalah ketika timbul perasaan aneh disekujur tubuhmu baik ketika kau melihatnya, mendengarnya, ataupun ketika kau merasakan kehadirannya di dekatnya. Adakalanya kau selalu ingin dekat dengannya, namun yakinlah, bahwa jarak yang jauh terkadang justru mampu mendekatkan hati kalian. Dan juga sebaliknya, kedekatan tanpa ikatan pernikahan seringkali merenggangkan hati kalian.

Cinta itu tumbuh secara tak terduga. Terkadang kau berpikir bahwa kau LEBIH BAIK mencintai orang tersebut. Namun ketika HATImu menolaknya kau tak akan mampu berbuat apa-apa. Biarlah perlahan-lahan hatimu, bersama dengan masa yang akan menghapusnya dari pikiranmu.Namun ketika HATImu membenarkan kau justru akan dibuat kebingungan karenanya. Kau justru akan berpikir ulang sebelum kau benar-benar yakin bahwa dialah cintamu yg sebenarnya.







Cinta karena Allah adalah ketika kau mengerti, tak hanya kelebihan dari orang itu yang kau lihat, namun juga MEMAHAMI dan MENERIMA kekurangan-kekurangan yang dimilikinya. Sungguh pun kau baru boleh mengatakan bahwa "aku mencintainya" setelah kau benar-benar mengenalnya dgn sebenar-benarnya, yaitu baik dan buruknya.

Cinta karena Allah itu tidak akan pernah sebatas pada penampilan dan kecantikan. Adakalanya kau akan lebih mencintai sebongkah arang hitam daripada sebutir intan yang berkilauan. Karena sesungguhnya kau sadar bahwa kau membutuhkan sebuah kehangatan yang mampu mengusir rasa dingin dari jiwamu. Lebih daripada sekedar keindahan yang ternyata membuatmu beku kedinginan.

Cinta karena Allah itu TIDAK akan tumbuh dari kecantikan seseorang. Namun KECANTIKAN seseorang justru akan tampak ketika kau mencintainya. Adalah bagaimana kau bisa mencintainya karena akhlak dan agamanya, bukan pada rupa, harta, ataupun nasabnya. karena dengan inilah kau bisa menepis kefakiran, kehinaan, ketidak bahagiaaan, dan kemudian menggantinya dengan kemuliaan yang diridhoi oleh Allah Subhanallau Wa Ta'ala.

Cinta karena Allah Bukanlah tentang bagaimana kalian saling memandang, namun bagaimana tentang kalian melihat ke arah yang sama, dan berjalan ke arah yang sama. Kalian sadar bahwa kalian tidak akan mampu menghadapi perjalanan tersebut sendirian melainkan kau butuh seseorang untuk berjalan disisimu, yang saling membantu, saling meringankan, dan saling mengarahkan dalam perjalanan menggapai Ridha-Nya

Cinta karena Allah akan membuatmu merasa tidak perlu memiliki meskipun dalam hatimu kau sangat ingin. Adalah bagaimana kau bisa ikhlas ketika dia ternyata lebih mencintai orang lain dan bahkan kau pun bisa berdoa agar mereka bisa berbahagia.

Cinta karena Allah tidak akan menggiringmu pada jurang kemaksiatan. Ketika kau melihat dia dan mencintainya, hal itu akan membuatmu semakin berbenah diri, kau menjadi mampu melihat kekurangan-kekurangan dirimu untuk kemudian memperbaikinya.

Cinta Karena Allah tidak akan membuatmu berpikir sempit, justru kau akan berpikir lebih jauh ke depan, lebih matang, lebih dewasa, dan ke arah yang lebih serius Kau tidak akan berpikir dan membayangkan apabila kalian sudah pacaran, namun kau sudah berpikir ke arah pernikahan. Karena kau sadar bahwa ia jauh lebih kokoh, suci, berarti dan bermakna di hadapan Allah

Cinta karena Allah terkadang tak tumbuh dengan sendirinya. Kita seperti layaknya diberi biji untuk ditanam. Lalu ia tergantung pada bagaimana kita merawatnya. Jika kita baik, maka baik pulalah perasaan itu, dan juga sebaliknya. Terkadang pula bisa jadi ia tumbuh dengan sendirinya. Ada saat dimana kau terkadang ingin membunuh saja perasaan tersebut namun entah mengapa kau tak berdaya. Karena sebenarnya bukanlah kita yang menumbuhkan perasaan cinta tersebut, namun Rabb yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang lah yang berkehendak atas segala perasaan itu.

Cinta karena Allah tidaklah selalu membutuhkan beragam kesamaan diantara kalian. Namun yang terpenting adalah kesamaan prinsip dan tujuan, yaitu menggapai ridha Allah Subhanallahu Wa Ta'ala. dalam dirimu kau pun ingin agar kau merasa layak untuk mencintai dan dicintai olehnya.

Cinta akan menumbuhkan sikap adil dalam cinta yang membawa hidup sehat dan seimbang (tawazun) dan bukan menjadi sumber penyakit sebagaimana Ibnul Qayyim sampaikan bahwa cinta bagi ruh sama dengan fungsi makanan bagi tubuh. Jika engkau meninggalkannya tentu akan membahayakan dirimu dan jika engkau terlalu banyak menyantapnya serta tidak seimbang tentu akan membinasakanmu. Kelezatan hidup inilah yang dilukiskan dalam hadits tentang kelezatan iman:“Ada tiga perkara yang siapa pun memilikinya niscaya akan merasakan kelezatan iman; barang siapa yang Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari lainnya, barang siapa yang mencintai seseorang hanya karena Allah, dan siapa yang benci kembali kepada kekafiran sebagaimana ia benci dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Wallahu a'lam