Iman, kata yang sudah
tak asing lagi didengar. Pemaknaan yang kini sudah hampir bias dan jauh sekali
dari esensinya. Kini iman hanya sebatas dimulut saja padahal kita ketahui sejak
kecil dulu bahwa iman merupakan sebuah keyakinan yang tumbuh di hati, diucapkna
dengan lisan dan ditunaikan dengan langkah.
Bahasan kali ini,
terinspirasi dari bahasan guru ngaji saya tadi malam. Iya bertanya “Seperti
apakah orang yang beriman itu?” ,“Orang
yang beriman itu adalah orang yang tidak ragu” itu jawab saya ada pula yang
menjawab “Orang yang berimasn itu pasti
ada langkah sebagai wujud ia beriman” dan jawaban-jawaban lainnya.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang
percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu
dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah.
Mereka itulah orang-orang yang benar.” QS. Al
Hujuraat: 15
Guruku memberikan ayat
yang di atas, dan terjawablah bahwa orang yang beriman itu adalah orang yang:
1.
Beriman kepada Allah dan Rasulnya dengan
tidak ragu-ragu;
2.
Berjuang di jalan Allah dengan harta dan
jiwa. Beriman kepada Allah
berarti yakin sepenuhnya bahwa Allah yang maha kuasa atas segalanya. Seperti
yang tertuang dalam Qur’an Surat Yunus:31
“Katakanlah: "Siapakah yang
memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa
(menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang
hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah
yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab:
"Allah." Maka katakanlah "Mangapa kamu tidak bertakwa
kepada-Nya)?"”QS. Yunus:31
Kemudian beriman kepada
Rasul, seperti apakah iman kepada rasul?
Rasul itu adalah utusan
yang diutus ke muka bumi sebagai wakil Allah, dengan segala aturan yang di
tetapkan, Allah mengutus rasul untuk menjalankan amanah yang Allah perintahkan untuk mengelola bumi ini(Kerajaan Allah).
Tidak sedikit orang
yang mengingkari Rasul, dari mulai nabi Adam as. bahkan rasul Muhammad saw.,
selalu ada penentangan. Salah satu contoh penentangannya kita tengok sejarah,
1300an tahun yang lalu di Bukit Shafa, Rasul Muhammad menyeru kepada seluruh
masyarakat Quraisy untuk berkumpul, maka semua suku Quraisy berkumpul memenuhi seruan beliau, bahkan Abu
Lahab dan pemuka Quraisy juga ikut datang hari itu.
”Apa
pendapat kalian jika kukabarkan bahwa di lembah ini ada pasukan kuda yang
mengepung kalian, apakah kaian percaya padaku?”
Rasulullah memulai pertanyaan saat itu.
“Benar”,
jawab mereka, “kami tidak pernah mempunyai
pengalaman bersama engkau kecuali kejujuran”.
Beliau bersabda, “Sesungguhnya aku memberi peringatan kepada
kalian sebelum datangnya adzab yang pedih”, beliau mengajak mereka kepada
tauhid dan iman kepada risalah beliau serta iman kepada hari akhirat.
Abu Lahab berkata “Celakalah engkau untuk selama-lamanya.Untuk
inikah engkau mengumpulkan kami?”
Pada saat itu Abu Lahab
mengimani Allah, namun ia tidak mau mengimani Muhammad sebagai rasul Allah. karena
dia tidak mau kekuasaannya diatur oleh aturan yang dibawa Muhammad, dia lebih suka menggunakan aturannya sendiri.
Itulah salah satu
bentuk penentangan zaman dulu, yang masih bertahan sampai saat ini. Banyak yang
berkeliaran orang macam Abu lahab zaman ini. Anda yang masih mempunyai
pemikiran/keyakinan seperti Abu Lahab ini, bertaubatlah!!
“Katakanlah: "Hai manusia
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai
kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia,
Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan
Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada
kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat
petunjuk.” QS. Al A'raaf : 158
Sudah seharusnya
kerajaan Allah ini menggunakan aturan yang Allah kehendaki. Karenanya Allah
ridha.
Rasulullah Muhammad
kini sudah tiada, estapeta kerasulan masih ada sampai saat ini, namun kondisi
saat ini aturan Allah tidak tegak, kita yang hidup dimasa setelahnya dan
mengakui diri sebagai umatnya maka sudah seharusnya memperjuangkan kembali tegaknya
kerajaan Allah di muka bumi ini dalam 1 komando kepemimpinan penerus rasulullah
Muhammad.
“Hai orang-orang
yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya”
QS. Annisaa’ :59
Berikut ayat yang menjelaskan bagaimana wujud kita
mengimani Rasul.
“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi
mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban
dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka[574]. Maka
orang-orang yang beriman kepadatanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti
cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah
orang-orang yang beruntung.” QS. Al A'raaf: 157
Dari ayat yang di atas
dijelaskan bahwa orang yang beriman kepada Rasul itu adalah ia yang
memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang di turunkan
kepadanya(Al-Qur’an).
Dengan mengimani Allah
dan Rasul maka engkau akan yakin dengan adanya malaikat, Kitab Allah(petunjuk),
hari akhir dan segela ketetapan Allah. Dan kau pun akan mengerti mengapa kita
harus berjuangan dengan harta dan jiwa, Allah meminta kepada kita berjuang
dengan harta dan jiwa, bukan salah satunya.
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu
perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu
beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan
jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” QS. Ash
Shaff:10-11
Bagi para pejuang, semoga
kita sama-sama istiqhomah menatapi jalan perjuangan ini,, aamiin.
Mia Ira Antika;
Puncak Ledeng;
21 November 2013;23:00 WIB
No comments:
Post a Comment
Silakan berkomentar, terimakasih telah berkunjung :)