Dewasa ini, kebanyakan remaja mengetahui Valentine’s Day, sebuah peristiwa yang
dianggap penting yang dikenal sebagai hari kasih sayang. Hari spesial terutama
bagi kebanyakan remaja yang memiliki pasangan. Hari ini menjadi hari pembuktian
kasih sayang seseorang kepada pasangannya, sehingga seseorang sampai rela berkorban apapun demi mampu memberikan
bingkisan cokelat terbaik kepada pasangannya. Ajaibnya di hari ini, sebuah
bingkisan cokelat bisa menjadi amat berharga
sampai kehormatanpun sebanding dengan harga cokelat tersebut, sungguh
luar biasa.
Menariknya tidak sedikit orang
islam yang merayakan Valentine’s Day,
tanpa tahu makna peristiwa tersebut banyak diantara remaja islam seakan
tergiring pada suatu hal yang mereka sendiri tidak memahami hakikat Valentine’s Day ini. Hari kasih sayang,
hal inilah yang menjadi landasan mereka merayakan.
Valentine’s Day yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari ini merupakan
salah satu program iblis yang dipropogandakan oleh para pengikutnya. Tidak
sedikit orang memahami letak kesalahan Valentine’s
Day, namun tanpa bersalah banyak diantara mereka yang masih tak segan tetap
merayakannya.
Tanggal 14 februari merupakan hari
perayaan terhadap dihukum matinya seorang pahlawan kristen yaitu: Santo
Valentine, kejadian ini terjadi tepat pada tanggal 14 februari 270 M. Ada pula
yang mengatakan bahwa tanggal 14 Februari ini adalah salah satu hari raya
bangsa Romawi Paganis (yang menyembah berhala), bangsa romawi telah menyembah berhala
semenjak 17 abad silam. Jadi hari raya valentine ini merupakan sebutan kepada
kecintaan terhadap sesembahan mereka. Tentang sejarah valentine ini ada banyak
versi yang menyebutkan, tetapi dari sekian banyak versi menyimpulkan bahwa hari
valentine tidak memiliki latar belakang yang jelas sama sekali.
Sebuah fenomena akhir zaman ketika
hari kasih sayang tersebut menjadi semacam rutinitas ritual bagi kaum
kebanyakan remaja dunia, khususnya remaja islam. Valentine’s Day hari dimana kemaksiatan dilegalkan, apapun demi
pembuktian kasih sayang. Dikemas sedemikian rupa, dibungkus dengan
kesenangan-kesenangan semu berupa hiburan atau pesta-pesta, memanjakan
keinginan buas manusia, sampai ia tunduk pada hawa nafsunya.
Remaja muslim yang dianggap
produktif diusianya, kini menjadi korban propoganda pengikut iblis. Remaja
muslim yang seharusnya menjadi ujung tombak dalam membangun sebuah peradaban,
digiring iblis sedemikian rupa menuju kehancuran. Generasi islam dicekoki
sampai lupa jati diri. Tidak ada lagi kebanggaan dirinya terhadap islam. Inikah
yang disebut sebuah kemunduran peradaban? Dimana hawa nafsu menjadi raja dalam menentukan
setiap pilihan manusia.
Iblis akan menghantarkan manusia
menjadi manusia yang biadab, sementara Allah akan menghantarkan manusia menjadi
manusia yang beradab. Ketika manusia jauh dari aturan Allah maka akan terjadi
sebuah kemunduran peradaban.
Valentine’s Day merupakan sebuah peristiwa dimana saat kemaksiatan
menjadi sesuatu hal yang sangat disenangi, saat hawa nafsu menjadi tuhan dalam
diri, saat aturan Allah tak lagi ditaati, saat Allah tak lagi ditakuti, maka
jelas hal ini merupakan kemunduran sebuah peradaban!
“Valentine’s Day: kemunduran sebuah peradaban!”
Ketahuilah! kemaksiatan tidak akan
mampu menghantarkan manusia kepada kemuliaan dan kebahagian, kemaksiatan hanya
akan menghantarkan manusia pada sebuah kehinaan dan kesengsaraan di dunia dan
akhirat.
Mia Ira Antika
Sanding; 12 Februari 2016; 23:42 WIB
thanks for sharing,,,artikelnya sangat bermanfaat
ReplyDeleteST3Telkom
sama-sama, terimakasih sudah berkunjung :)
DeleteTerimakasih artikelnya sangat bermanfaat sekali, Terimakasih juga sudah berbagi
ReplyDeleteST3Telkom
sama-sama, terimakasih sudah berkunjung :)
Delete