Yang ku mau adalah sebuah kejujuran. Apa yang kulihat, apa yang ku dengar menuntut akalku untuk bertanya "Mengapa?". Kau yang hadir dengan sejuta bualan yang suci, tak bisakah engkau tepati?
Berjuta kata yang tersimpan dihati yang tak terungkap dan ingin ku ungkap. Bisakah kau terima? Atau kau akan kembali melempar dengan sejuta pembenaran yang dapat melindungi argumen dan pilihanmu.
Ku katakan "Ya" aku mencintaimu. Kau berarti dalam hidupku juga langkahku.
Aku egois "Ya". Kau sudah pahami itu sedari dulu. Aku pun bosan dengan segala keogisan diri ini, pun aku bosan dengan tingkahmu.
Terangkan padaku, apa - apaan ini?
Dengan berbagai pertanyaan yang ku lontarkan, kau tak suka, dan mungkin tak pernah suka.
Jika ku katakan saat ini aku belum lagi bisa percaya padamu, maaf. Hanya saja ini adalah sebuah refleksi dari sebuah kefahamanku.
Aku bukan dia, pun seperti engkau, ingin ku fahami betul makna "apa" dan "mengapa".
Jika kau senang melihat orang terombang ambing, berkelana mengikuti akal fana yang penuh nafsu, ku katakan kau berhasil, berhasil membuat orang menjadi gila.
Terangkanlah, jujurlah !!!
dan pastikan aku mencintaimu sejak saat itu, masih mencintaimu sampai saat ini, pun selamanya. Aku mencintaimu.
Cilimus; 06 Juli 2013; 15:32