Dakwah yang kini identik
dengan ceramah, tabligh, khutbah, nasihat atau pidato, dan dilakukan
oleh segelintir orang (ustadz, mubaligh, santri, aktifis). Ternyata
tidaklah sesempit itu maknanya. Namun Dakwah adalah suatu KERJA NYATA
yang harus dilakukan oleh setiap orang yang sudah menyatakan
keimanannya/ikrar Syahadatain kepada Allah melalui aparatNya (Qs 48 :
10), dalam rangka melahirkan manusia-manusia yang siap ditata dan
diatur, serta tunduk pada kehendak-Nya (Mukmin-Mukhlis). Yang akan
menjadi penyangga dalam rangka tegaknya AL-ISLAM di dunia ini umumnya
dan di Indonesia khususnya. Dengan jelas dan tegas bahwa dakwah yang
dilakukan adalah untuk MENGAJAK manusia yang berada dalam system
nonwahyu (jahiliyah/batil/thogut) kepada system wahyu (al Islam), BUKAN
MENGAJAK manusia kepada kelompok, golongan, organisasi, faksi ataupun
partai (Ashobiyah).
Jelaslah sudah bagi semua, bahwa dakwah yang dilakukan adalah suatu proses atau usaha untuk mengajak manausia ke dalam Al-Khoir (Al Islam YANG TERLEMBAGAKAN) (Qs Ali Imron [3] : 104) atau ke dalam sabili Rabbika (Qs an-Nahl [16] : 125), serta mengeluarkan manusia (Qs Ali Imran [3] : 110) dari kegelapan kepada cahaya (Qs al-Baqarah [2] :257), secara tegas adalah dari system thogut kepada system Islam, dari al-Bathil kepada al-Haq, atau dari Darul Kufar kepada Darul Islam (Qs an-Nahl [16] : 36).
Pada titik puncaknya dakwah adalah mengajak manusia agar meninggalkan system thogut dan menerima system Allah dengan konskwensi meninggalkan loyalitas terhadap system thogut dan memberikan loyalitas kepada system Islam.
Semoga para da’I dan da’iyah, mujahid-mujahidah dakwah agar dapat memaksimalkan daya juangnya, melaksanakan tugas dalam rangka darma bakti kepada Allah Swt serta MENDZAHIRKAN Daulah Islam (DI) ala MINHAJIN NUBUWAH di muka bumi umumnya, Indonesia khususnya...
http://balakecrakan.wordpress.com
Jelaslah sudah bagi semua, bahwa dakwah yang dilakukan adalah suatu proses atau usaha untuk mengajak manausia ke dalam Al-Khoir (Al Islam YANG TERLEMBAGAKAN) (Qs Ali Imron [3] : 104) atau ke dalam sabili Rabbika (Qs an-Nahl [16] : 125), serta mengeluarkan manusia (Qs Ali Imran [3] : 110) dari kegelapan kepada cahaya (Qs al-Baqarah [2] :257), secara tegas adalah dari system thogut kepada system Islam, dari al-Bathil kepada al-Haq, atau dari Darul Kufar kepada Darul Islam (Qs an-Nahl [16] : 36).
Pada titik puncaknya dakwah adalah mengajak manusia agar meninggalkan system thogut dan menerima system Allah dengan konskwensi meninggalkan loyalitas terhadap system thogut dan memberikan loyalitas kepada system Islam.
Semoga para da’I dan da’iyah, mujahid-mujahidah dakwah agar dapat memaksimalkan daya juangnya, melaksanakan tugas dalam rangka darma bakti kepada Allah Swt serta MENDZAHIRKAN Daulah Islam (DI) ala MINHAJIN NUBUWAH di muka bumi umumnya, Indonesia khususnya...
http://balakecrakan.wordpress.com
No comments:
Post a Comment
Silakan berkomentar, terimakasih telah berkunjung :)